Membersihkan karat hati dengan Banyak Membaca Al-quran
Hati merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam diri-seorang manusia, karena hati merupakan ciptaan Alloh Subhanahu wata’ala yang hanya menyimpan nilai-nilai spiritual dan Ketuhanan.
Dalam sebuah hadist Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam yang mafhum hadistnya : Dari Abu Hurairoh Radhiyallohu anhu, Rosullullah Shallallahu ‘alaihi wasllam bersabda, “Bahwa Allah subhanahu wata’ala tidak memandang bentuk rupa dan harta kalian , tetapi Allah hanya memandang hati dan amalan kalian. ( H.R. Muslim. Muntahab Hadist.1204)
Jadi seseorang akan bernilai di Hadapan Alloh Subhanahu wata’ala apabila ia memiliki hati yang bersih dan tulus ikhlas karena Allah, sebaliknya apabila dihatinya ada niat sesuatu selain Allah maka ia akan jauh dari rahmat Allah bahkan ia telah bermaksiat kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Hati yang bersih Adalah Hati yang Ma’rifat Kepada Allah
Hati yang bersih adalah hati yang senantiasa ma’rifat kepada Allah dan hati yang kotor adalah hati yang senantiasa bermaksiat kepada Allah. Disebutkan dalam beberapa hadist bahwa seseorang apabila berbuat dosa, maka tibul satu titik hitam di hatinya. Jika ia sungguh-sungguh bertaubat, maka titik hitam itu akan hilang. Sebaliknya jika ia melakukan dosa lain, maka akan muncul titik hitam lain, dan demikianlah seterusnya. Jika dosa yang dilakukannya begitu banyak. Maka hati akan hitam sehingga hilanglah condong kepada kebaikan. Bahkan hatinya condong kearah kejahatan. Semoga Alloh SWT menjaga diri kita dari hal yang demikian. Al-Qur’an telah menyebutkan tentang hal ini dalam ayat.
Artinya : Sekali-kali tidak. Sebenarnya apa yang mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (Q.S Al-Muthaffifiin : 14)
Pembersih Hati Adlah Dengan Banyak Membaca Al-Qur’an
Lalu bagaimana agar hati kita senantiasa bersinar yaitu memahami akan kebesaran Allah Subhanahu wata’ala, selalu taat akan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, maka kita lihat bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada kita agar senantiasa kita membersihkan hati kita dari karat noda dan dosa sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadist
Dari Syyidina Ibnu Umar Radhiallohu anhuma, Baginda Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda, “Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat jika terkena air.” Sahabat bertanya, “Ya Rosulullah, apakah pembersihnya?” Beliau bersabda, “Banyak mengingat maut dan membaca Al-Qur’an.” (H.R. Baihaqi dari kitab Asy-Syu’ab)
Dari hadist diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa dengan kita memperbanyak tilawat (membaca) Al-Qur’an akan menjadi pembersih hati kita karena Alquran merupakan obat dan cahaya bagi hati manusia, cahaya yang menjadi penerang hati yang gelap karena dosa dan maksiat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Juga dengan banyak mengingat mati, karena dengan kita banyak mengingat mati kita akan sangat berharap akan rahmat dan pertolongan Allah Subhanahu wata’ala dan jauh untuk bermaksiat kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Begitu besar manfaat kita banyak membaca bertafakur dan bertadabur terhadap Al-Qur’an selain kita akan dibersihkan hatinya juga akan mendatangkan kecintaan Allah Subhanahu wata’ala.
Syaikh Hasan Bashri Rahmatulloh ‘alaih berkata,” Orang-orang dahulu memahami Al-Qur’an itu sebgai firman Allah Subhanahu wata’ala untuk diri mereka. Sepanjang malam mereka bertafakur bertadabur terhadap Al-Qur’an, dan sepanjang siang mereka sibuk mengamalkannya. Sedangkan kalian hanya memperhatikan huruf, fathah, kasrah, dan dhammah-nya, tetapi tidak menganggapnya sebagai firman Raja (Allah Subhanahu wata’ala) untuk diri kalian, sehingga kalian tidak bertafakur dan bertadabbur mengenainya.
Demikianlah betapa pentingnya kita mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan kita sehari-hari, karena bukan hanya sebagai petunjuk pedoman hidup manusia, juga sebagai obat untuk hati kita. Bahkan lebih jauh lagi kita sebagai ummat muslim harus berbangga diri dengan diberikannya Al-Qur’an.
Demikian semoga yang disampaikan bermanfaat dapat kita amalkan dan kita sampaikan insyaalloh